GERAKAN SOSIAL
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Pengantar Sosiologi
Dosen : Dr. Sabarudin, M.Si
Disusun Oleh:
Prahesti Surani (10411084)
Kelas: PAI-B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa kini kita semua sering menjumpai aksi-aksi demontrasi yang dijalankan oleh gerakan-gerakan sosial baik dari kalangan mahasiswa maupun elemen masyarakat. Ini semua karena mereka peduli terhadap bangsa Indonesia tercinta ini. Tak bisa di pungkiri bahwasannya gerakan-gerakan sosial sangatlah berpengaruh terhadap perjalanan perkembangan bangsa Indonesia ini.
Mahasiswa yang muncul sebagai suatu segmen masyarakat yang terdidik, terpengaruh budaya pendidikan Barat dan belajar menganalisa masyarakatnya keluar dari tradisi-tradisi umumnya yang ingin menempatkan “Pemerintah” sebagai sebuah institusi yang serba benar. Para gerakan-gerakan sosial dari semua kalangan muncul itu bukan karena ingin narsis kepada para wartawan. Tapi patut ditekankan bahwa kemunculan mereka adalah sebab dari ketimpangan-ketimpangan para rezim yang berkuasa dan penindasan-penindasan yang dilakukan oleh para rezim. Seperti, biaya sekolah mahal sampai-sampai anak miskin dilarang sekolah, bahan makan sembako mahal, dan penindasan-penindasan lainnya. Bahkan dalam dunia pendidikan bagi dunia mahasiswa itu juga tidak lepas dari kenakalan yang dilakukan oleh rezim yang berkuasa.
Maka dari itu penulis menyajikan sebuah tulisan tentang gerakan sosial, faktor penyebab munculnya, dan macam-macam gerakan sosial. Yang mungkin dapat diambil hikmahnya oleh pembaca. Yang nantinya akan bersikap kritis terhadap keadaan yang terjadi disekitar kita.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan atau jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan. Akhirnya besar harapan penulis semoga makalah ini dapat memberikan manfaat. Amiin Ya Robbal ‘Alamin.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan konsep dari gerakan sosial ?
2. Sebutkan macam-macam dan fungsi gerakan sosial ?
3. Bagaimana faktor penyebab atau pemicu munculnya gerakan sosial ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami pengertian dan konsep gerakan sosial.
2. Untuk memahami macam-macam dan fungsi gerakan sosial.
3. Untuk memahami faktor penyebab atau pemicu munculnya gerakan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gerakan Sosial
Gerakan sosial merupakan suatu aliansi sosial sejumlah besar orang yang berserikat untuk mendorong ataupun menghambat suatu segi perubahan sosial dalam suatu masyarakat. Gerakan sosial merupakan salah satu bentuk perilaku kolektif, tetapi berbeda dengan perilaku kolektif pada umumnya. Pada gerakan sosial ditemukan adanya “tujuan dan kepentingan bersama”. Pada perilaku kolektif pada umumnya, setelah para supporter sepak bola itu merusak stadion dan mobil-mobil yang diparkir, stasiun kereta api, atau fasilitas umum lainnya, karena tidak mempunyai tujuan dan kepentingan bersama, kemudian berhenti begitu saja.
Gerakan sosial ditandai oleh adanya tujuan jangka panjang, yaitu untuk mengubah atau mempertahankan keadaan tertentu atau institusi yang ada di dalam masyarakat. Sepertihalnya gerakan mahasiswa Indonesia pada tahun 1965-1966 yang dilancarkan hampir setiap hari, bertujuan mengubah kebijakan ekonomi pemerintahan (pembubaran kabinet, penurunan harga, dan pembubaran Partai Komunis Indonesia). Gerakan mahasiswa di Amerika Serikat menentang perang Vietnam pada akhir tahun 1960an dan awal tahun 1970an baru berakhir setelah pasukan Amerika Serikat meninggalkan Vietnam Selatan. Contoh lain, gerakan mahasiswa di China yang akhirnya ditindas dengan kekuatan militer di lapangan Tienanmen, merupakan upaya untuk memperjuangkan demokratisasi di Republik Rakyat China. Demikian juga Green Peace yang merupakan gerakan sosial internasional yang melawan semua praktik yang menurut mereka akan mengancam pelestarian lingkungan hidup.
Ada ciri lain yang dikemukakan para sosiolog, bahwa gerakan sosial dalam melakukan perjuangannya mengambil cara-cara yang berada di luar institusi, misalnya pemogokan, pawai dan demonstrasi tanpa izin, mogok makan, intimidasi, konfrontasi dengan aparat keamanan, dan sebagainya.
B. Konsep Gerakan Sosial
Organisasi yang dinamis adalah organisasi yang mampu berkolaborasi dengan sekitarnya. Ketika sumber daya yang ada dapat berkolaborasi dan berbaur dengan sekitar maka akan tercipta sebuah gerakan yang besar dan terarah. Jika subjek-subjek yang berada didalam sebuah wadah organisasi mampu meningkatkan kualitas diri dan mampu meningkatkan jejaring komunikasi dan kerjasama. Tentunya konsep TriNetwork ini akan menjadi sebuah konsep yang mampu memberikan arah perubahan yang cukup bagi kemajuan organisasi.
Konsep TriNetwork ini adalah sebuah ilmu yang memposisikan diri organisasi dari 3 (Tiga) aspek penting dalam dunia kemasyarakatan. Aspek tersebut adalah:
1. Masyarakat
Sebuah Organisasi yang mandiri harusnya memiliki sebuah tujuan agar dapat melakukan perubahan dan tentunya harus berorientasi terhadap masyarakat. Perjuangan yang tak berorientasi tujuan maka akan sia-sia karena tidak ada yang akan merasakan hasil dan yang mampu memberikan sebuah respons terhadap kinerja organisasi.
2. Pemerintah
Sebagai penguasa dinegara adalah pemerintah, karena itu wajib hukumnya kita berkolaborasi dengan penguasa agar kita dapat memberikan fungsi sosial control kita agar Policy yang ditetapkan dapat bersinergi dengan tujuan kita. Tak lepas dari itu kita juga memiliki peran yang sentral dalam upaya pemberdayaan masyarakat yang tentunya merupakan prioritas dari pemerintahan untuk mensejahterakan rakyat dan tentunya bersinergi dengan aspek yang pertama yaitu tujuan (masyarakat).
3. Instansi Swasta
Instansi swasta merupakan aspek yang ketiga karena perkembangan dunia ekonomi tak akan lepas dari peran instansi swasta. Aspek yang menjadi sentral dan tentunya berakibat yang sangat fatal jika ekonomi mengalami kolaps dan mengakibatkan masyarakat menderita.
Ketiga aspek tersebut harusnya menjadi sebuah sinergi dalam satu arah gerak dalam membuat kebijakan organisasi yang berorientasi tujuan dan jejaring.
C. Macam-macam Gerakan Sosial
Gerakan sosial bermacam-macam bentuknya. Apabila dilihat berdasarkan tipe perubahan dan besarnya perubahan yang dikehendaki, maka adalah
1. Alternative Social Movements
2. Redemtive Social Movements
3. Reformative Social Movements
4. Transformative Social Movements
Perhatikan tabel berikut!
Tipe Perubahan Yang Dikehendaki | |||
Perubahan Perorangan | Perubahan Sosial | ||
Besarnya Perubahan Yang Dikehendaki | Perubahan Sebagian | Alternative Social Movements | Reformative Social Movements |
Perubahan Menyeluruh | Rodemptive Social Movements | Transformative Social Movements |
Keterangan tabel:
1. Alternative Social Movements, merupakan gerakan sosial yang menginginkan perubahan pada sebagian perilaku perorangan, misalnya gerakan anti-merokok, anti-narkoba, kampanye anti AIDS, dan sebagainya.
2. Redemptive Social Movements, merupakan gerakan sosial yang menginginkan perubahan menyeluruh pada perilaku perorangan, misalnya gerakan agar orang-orang untuk bertobat dan mengubah cara hidupnya dengan lebih merujuk pada ajaran agama
3. Reformative Social Movements, merupakan gerakan sosial yang menginginkan perubahan pada segi-segi tertentu masyarakat, misalnya gerakan kaum perempuan untuk memperoleh hak-haknya sama dengan kaum laki-laki, gerakan kaum homoseks untuk mendapatkan pengakuan akan gaya hidup mereka, dan sebagainya.
4. Transformative Social Movements, merupakan gerakan sosial yang menginginkan perubahan menyeluruh dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya gerakan kaum Khmer Merah yang ingin mengubah masyarakat Kamboja sebagai masyarakat komunis, Revolusi di Uni Soviet tahun 30-an, Revolusi China pada tahun 1949, dan sebagainya.
Klasifikasi lain tentang gerakan sosial dikemukakan oleh Kornblum, yaitu (1) revolutionary movements, (2) Reformist Movements, dan (3) conservative movements.
1. Revolutinary Movements merupakan jenis gerakan sosial yang menginginkan perubahan yang menyeluruh pada sendi-sendi kehidupan masyarakat, baik itu sistem sosial, sistem budaya, sistem ekonomi, maupun sistem politiknya. Misalnya, revolutionary Movements masyarakat Rusia pada tahun 1917 yang berhasil mengubah sistem sosial, budaya, ekonomi, maupun politik Rusia menjadi sistem komunis. Demikian juga yang terjadi di China pada 1949. Kedua peristiwa ini memenuhi syarat revolusi yang dikemukakan oleh Antony Giddens, bahwa sebuah revolusi itu; (1) melibatkan gerakan sosial secara massal, (2) menghasilkan proses reformasi atau perubahan, dan (3) menggunakan ancaman dan kekerasan.
2. Reformative atau reformist Movements merupakan gerakan sosial yang menginginkan perubahan pada segi-segi tertentu kehidupan masyarakat. Misalnya gerakan Boedi Oetomo (1908) atau Syarikat Islam (1912) yang menginginkan terpenuhinya hak-hak memperoleh pendidikan di kalangan pribumi.
3. Conservative movements, merupakan gerakan sosial yang mempertahankan suatu keadaan atau isntitusi yang ada dalam masyarakat. Misalnya gerakan konservative wanita STOP ERA (Equal Rights Amandement). Gerakan ini menentang usaha kaum feminis pada tahun 80-an untuk melakukan perubahan pada konstitusi demi menjamin persamaan hak pria dan wanita.
D. Fungsi Gerakan Sosial
1. Gerakan Sosial memberikan sumbangsih kedalam pembentukan opini publik dengan memberikan diskusi-diskusi masalah sosial dan politik dan melalui penggabungan sejumlah gagasan-gagasan gerakan kedalam opini publik yang dominan.
2. Gerakan Sosial memberikan pelatihan para pemimpin yang akan menjadi bagian dari elit politik dan mungkin meningkatkan posisinya menjadi negarawan penting. Gerakan-gerakan buruh sosialis dan kemerdekaan nasional menghasilkan banyak pemimpin yang sekarang memimpin negaranya.
E. Faktor penyebab atau pemicu munculnya Gerakan Sosial
Dalam ilmu-ilmu sosial dapat dijumpai berbagai penjelasan, baik bersifat psikologis maupun bersifat sosiologis. Penjelasan yang sering dikemukakan mengaitkan gerakan sosial dengan deprivasi ekonomi dan sosial.
Menurut penjelasan ini orang melibatkan diri dalam gerakan sosial karena menderita deprivasi (kehilangan, kekurangan, penderitaan), misalnya di bidang ekonomi (seperti hilangnya peluang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya: pangan, sandang, papan). Para penganut penjelasan ini menunjuk pada fakta bahwa gerakan sosial dalam sejarah didahului deprivasi yang disebabkan oleh sosial seperti kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Gerakan sosial adalah aktivitas sosial berupa gerakan sejenis tindakan sekelompok yang merupakan kelompok informal yang berbetuk organisasi, berjumlah besar atau individu yang secara spesifik berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah perubahan sosial. Sejumlah ahli sosiologi menekankan pada segi kolektif dan gerakan sosial ini, sedangkan diantara mereka ada pula yang menambahkan segi kesengajaan, organisasi dan kesinambungan.
Konsep TriNetwork ini adalah sebuah ilmu yang memposisikan diri organisasi dari 3 (Tiga) aspek penting dalam dunia kemasyarakatan. Aspek tersebut adalah: 1. Masyarakat, 2. Pemerintah, 3. Instansi Swasta.
Gerakan sosial berbeda dengan perilaku kolektif yang telah dibahas terdahulu, maka gerakan sosial ditandai dengan adanya tujuan atau kepentingan yang bersama. Membedakan empat tipe gerakan sosial, tipologi Aberle adalah sebagai berikut: a. Alterative Movement, b. Rodemptive Movement, c. Reformative Movement, d. Transformative Movement.
Fungsi-fungsi gerakan sosial sekunder atau “laten” dapat dilihat sebagai berikut: 1. Gerakan Sosial memberikan sumbangsih kedalam pembentukan opini publik dengan memberikan diskusi-diskusi masalah sosial dan politik dan melalui penggabungan sejumlah gagasan-gagasan gerakan kedalam opini publik yang dominan. 2. Gerakan Sosial memberikan pelatihan para pemimpin yang akan menjadi bagian dari elit politik dan mungkin meningkatkan posisinya menjadi negarawan penting.
Faktor penyebab munculnya gerakan sosial dalam ilmu-ilmu sosial dapat dijumpai berbagai penjelasan, baik bersifat psikologis maupun bersifat sosiologis. Penjelasan yang sering dikemukakan mengaitkan gerakan sosial dengan deprivasi ekonomi dan sosial. Menurut penjelasan ini orang melibatkan diri dalam gerakan sosial karena menderita deprivasi (kehilangan, kekurangan, penderitaan), misalnya di bidang ekonomi (seperti hilangnya peluang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya: pangan, sandang, papan).
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004.
Nagazumi, Akira. Bangkitnya Nasionalisme Indonesia: Budi Utomo 1908-1918. Jakarta, Grafitipers, 1989.